Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah berkata bahwa Jamaluddin Ibrahim bin Muhammad ath-Thibi berkisah, Dahulu ada sekelompok pembesar Mongol yang mengadakan perayaan karena keberhasilan mereka dalam meraih kemenangan.
Acara tersebut dihadiri oleh para pembesar Nasrani dan Mongol. Saat itu terdengar salah seorang hadirin menghina dan melecehkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tidak jauh jaraknya dari seekor anjing yang diikat dengan tali. Tatkala dia semakin banyak melakukan penghinaan terhadap Nabi shallallahu alaihi wa sallam, tiba-tiba anjing itu meloncat ke arahnya dan mencakarnya. Orang-orang pun dengan susah payah berhasil membebaskannya dari serangan anjing tersebut. ‘Ini akibat penghinaanmu terhadap Muhammad,’ kata salah satu hadirin. ‘Bukan, anjing ini marah karena melihat aku memberi isyarat dengan tangan sehingga dia menyangka aku akan memukulnya,’ jawabnya.
Orang itupun kembali melanjutkan penghinaannya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ketika semakin bertambah banyak penghinaannya, anjing itu kembali melompat ke arahnya lalu mencakar tenggorokan orang tersebut dan merobeknya, dia pun tewas seketika. Setelah kejadian tersebut, sekitar empat puluh ribu orang Mongol yang masuk Islam.
[Ad-Duror al-Kaminah fi a’yanil Miah ats-Tsaminah 4/153]
Sumber : https://salafytemanggung.com/4687-2/