(Ustadz Abu Hatim Falih حفظه الله)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ يَّدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَّا يَسْتَجِيْبُ لَهٗٓ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَاۤىِٕهِمْ غٰفِلُوْنَ
Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Allah, (sesembahan) yang tidak dapat mengabulkan (doa)nya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?
(Al-Aḥqāf:5)
Demikianlah kondisi sebenarnya orang-orang yang mereka berdoa kepada selain Allah.
Adapun makhluk yang mereka panjatkan doa mereka kepadanya baik itu malaikat, jin, dan syaitan, maupun manusia pada hari kiamat akan mengingkari perbuatan orang-orang musyrikin yang berdoa dan beribadah kepada mereka sebagaimana dalam kelanjutan ayat tersebut Allah berfirman:
وَاِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوْا لَهُمْ اَعْدَاۤءً وَّكَانُوْا بِعِبَادَتِهِمْ كٰفِرِيْنَ
Apabila manusia dikumpulkan (pada hari Kiamat), mereka (sesembahan) itu menjadi musuh-musuh mereka dan mereka mengingkari peribadahan yang dahulu mereka lakukan kepadanya.
(Al-Aḥqāf:6)
Bahkan mereka para pelaku kesyirikan itu akan saling melaknat satu sama lainnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَالَ اِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًاۙ مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَّيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۖوَّمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَۖ
Dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah berupa berhala-berhala hanyalah untuk menciptakan hubungan harmonis di antara kalian dalam kehidupan dunia. Kemudian, pada hari Kiamat sebagian kalian akan saling mengingkari dan saling melaknat. Tempat kembali kalian adalah neraka dan sama sekali tidak ada penolong bagi kalian.”
(Al-‘Ankabūt:25)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مَا يَمْلِكُوْنَ مِنْ قِطْمِيْرٍۗ. اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَاۤءَكُمْۚ وَلَوْ سَمِعُوْا مَا اسْتَجَابُوْا لَكُمْۗ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُوْنَ بِشِرْكِكُمْۗ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيْرٍ ࣖ
Mereka yang kamu seru (sembah) selain-Nya tidak mempunyai (sesuatu walaupun) setipis kulit ari biji.
Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu dan sekiranya mendengar, mereka tidak dapat memenuhi permintaanmu. Pada hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti (yang diberikan oleh Allah) Yang Mahateliti.
(Fāṭir:13-14)
Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’ala sudah mengabarkan tentang hakikat yang sebenarnya bahwa mereka-mereka yang sudah meninggal tidak bisa mendengar seruan permintaan dari orang-orang yang masih hidup, kalaupun mereka bisa mendengar maka mereka tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, dan nanti pada hari kiamat mereka akan mengingkari kesyirikan doa yang dilakukan itu.
Sehingga dengan ini terputuslah seluruh alasan yang dengannya para pelaku kesyirikan melakukan kesyirikan berupa doa yang mereka tujukan kepada orang-orang yang sudah meninggal baik itu dari kalangan nabi maupun orang-orang saleh maupun orang-orang yang berada di bawah mereka, baik itu dengan meminta pertolongan keselamatan secara langsung kepada mereka maupun menjadikan mereka sebagai perantara doa kepada Allah.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari berbagai bentuk kesyirikan dan kita menghadap kepada-Nya dengan membawa tauhid peribadahan yang murni hanya kepada-Nya.”