Sumbangsih Islam Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

oleh -88 Dilihat
oleh

Kaifa halukum wahai para pembaca sekalian? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat, aman dan nyaman.

Kali ini kita akan membahas tentang kemerdekaan negara kita ini serta para pahlawannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, merdeka adalah bebas dari belenggu atau penjajahan. Adapun pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.

Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan hasil serta buah manis dari perjuangan para pahlawan saat itu selama bertahun-tahun, tentunya semua dengan izin Allah ta’ala. Kemerdekaan ini diraih dan diusahakan oleh seluruh penduduk pribumi pada masa itu; baik individu, kelompok ataupun suku, bahkan umat Islam secara umum yang ada pada masa itu.

Ya, merupakan dua perkara yang tak dapat dipisahkan; kemerdekaan indonesia dan perjuangan umat Islam pada saat itu. Mungkin akan timbul pertanyaan diantara para pembaca sekalian, “Apa aja sih sumbangsih Islam untuk kemerdekaan Indonesia?”. Baik, mungkin kita akan menjelaskan sebagian kecilnya saja.

Islam merupakan agama yang sempurna lagi indah, sehingga tidak mungkin agama ini mengajak umatnya kepada kejelekan, kekurangan serta kecacatan. Jadi sangatlah mustahil bila agama Islam mengajak kepada perbudakan serta kerendahan.

Perlu diketahui, bahwa perbudakan bukanlah dari agama Islam, tapi agama Islamlah yang memperbaiki aturan tentang perbudakan. Justru agama ini mengajak kepada kemerdekaan; merdeka dari kekangan tali setan, merdeka dari azab api neraka, merdeka dari penghambaan kepada sesama hamba, juga merdeka dari penjajahan dan kemerdekaan yang lainnya.

Sehingga tak sedikit dari umat Islam pada masa itu yang mereka menolak penjajahan, terlebih ketika para penjajah saat itu sudah mulai menjajah ke ranah syariat Islam. Seperti melarang adanya pendakwah Islam, merusak sarana-sarana ibadah hingga mereka tak lupa mengirimkan kader-kader kristenisasi -atau yang semisalnya- di berbagai penjuru Nusantara saat itu.

Umat Islam pada saat itu pun akhirnya tergerak hati mereka untuk melakukan perlawanan terhadap para penjajah, yang kemudian muncullah nama-nama para pahlawan dari umat Islam yang sering kita dengar. Diantaranya adalah Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Sultan Iskandar Muda (yang mereka berjuang di tanah Sumatra), Tuanku Imam Bonjol (dalam Perang Padri), Sultan Agung, Fatahillah (saat mengusir Belanda di Sunda Kelapa), Pangeran Antasari (yang berjuang di tanah Banjarmasin), Pangeran Diponegoro, Jend. Sudirman (dua orang yang terkenal dengan taktik Perang Gerilya-nya melawan para penjajah), Sultan Mahmud Baharudin II (dalam Perang Menteng), Muhammad Toha (dalam Bandung Lautan Api), Bung Tomo di Surabaya dan Pangeran Antasari di Banjarmasin.

Bahkan para petinggi generasi pertama Republik Indonesia pun tak sedikit dari mereka yang merupakan umat Islam, seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Perdana Menteri Agus Salim, Sutan Sjahrir dan lainnya. Kemudian terbentuklah asas negara yang berlandaskan di atas keislaman, yaitu Pancasila;

  1. Ketuhanan yang Maha Esa (Tauhid)
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (Inshof dan Akhlaqul Karimah)
  3. Persatuan Indonesia (Ukhuwwah)
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawaratan perwakilan (Musyawarah)
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Keadilan)

Jadi buat kalian yang bilang kemerdekaan Indonesia tidak ada kaitannya dengan Islam, kalian pikir lagi deh!

[Salah satu karya Mading Ruang Ilmu (Edisi 06 Vol. 03) di Ma’had Nurul Ilmi Al-Atsary Majalengka]

Baca juga: Biografi Tuanku Imam Bonjol