MEMULIAKAN TAMU

oleh -675 Dilihat
oleh

Akhi fillah rahimakallah, Islam adalah agama yang sempurna, seluruh permasalahan ada di dalam agama ini dan telah dijelaskan dengan begitu gamblang sampai permasalahan di dalam memuliakan tamu.

Memuliakan tamu adalah merupakan perkara yang wajib karena Allah ta’ala telah menjelaskan hal tersebut di dalam kitab-Nya Yang Mulia. Sebagaimana firman Allah ta’ala,

ﵟهَلۡ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيۡفِ إِبۡرَٰهِيمَ ٱلۡمُكۡرَمِينَ 24 إِذۡ دَخَلُواْ عَلَيۡهِ فَقَالُواْ سَلَٰمٗاۖ قَالَ سَلَٰمٞ قَوۡمٞ مُّنكَرُونَ 25 فَرَاغَ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِۦ فَجَآءَ بِعِجۡلٖ سَمِينٖ 26 فَقَرَّبَهُۥٓ إِلَيۡهِمۡ قَالَ أَلَا تَأۡكُلُونَ 27ﵞ [الذاريات]

“Sudahkah sampai kepadamu (wahai Muhammad) cerita tamu Ibrahim ‘alaihis salaam yang dimuliakan? Ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan “salaman”, Ibrahim ‘alaihis salaam menjawab, “salamun” kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal. Maka dia pergi diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawa daging anak sapi gemuk (yang dibakar). Lalu dihidangkan kepada mereka, Ibrahim ‘alaihis salaam berkata, “silahkan kalian makan.” (Q.S.Adz dzariyat:24-27).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ‌فَلْيُكْرِمْ ‌ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت))]متفق عليه[

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang beriman kepada Allah ta’ala dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia memuliakan tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam. (Muttafaqun ‘alaih)

Syekh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hadits ini temasuk dalam bab anjuran dan dorongan untuk memuliakan tamu. Sesungguhnya memuliakan tamu termasuk tanda beriman kepada Allah ta’ala dan termasuk kesempurnaan iman kepada Allah dan Hari Akhir.

Referensi: Riyadush Shalihin bab Ikramu Adh Dhaif hal. 370