Sebagai mana hal ini dijelaskan oleh Al-Imam Ali bin Ali bin Abil `izz Al-hanafi Ketika mensyarah perkataan dari gurunya yaitu Al-imam Abu Ja`far At-tohawi pada perkataan beliau,
والعرش والكرسي حق
“Arsy dan kursi adalah benar adanya.”
Kemudian Beliau mengatakan,
كما بين تعال في كتابه ،قال تعال : ﵟذُو ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡمَجِيدُ ١٥ فَعَّال لمَا يُرِيدُ ١٦ ﵞ (البروج) ﵟرَفِيعُ ٱلدَّرَجَٰتِ ذُو ٱلۡعَرۡشِﵞ (غافر) ﵟثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖﵞ (السجدة)
وأما الكرسي : فقال تعال : ﵟوَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖﵞ وقد قيل هو العرش. والصحيح أنه غي
“Sebagaimana yang telah Allah jelaskan dalam kitabnya, Allah berfirman : ‘Yang mempunyai ‘Arsy lagi maha mulia Maha kuasa berbuat apa yang di kehendaki-Nya’(Al-buruj) ‘(Dialah) yang maha tinggi derajat-Nya, yang mempunyai ‘Arsy’ ‘Kemudian ia beristiwa di atas ‘Arsy’ (As-sajdah). Adapun kursi maka Allah telah berfirman,
“Dan luas kursinya seluas langit dan bumi” dan di katakan bahwa kursi itu adalah ‘Asry dan yang benar kursi itu bukan ‘Arsy.