إذا عرفت هذا ، ظهر لك جلياً أنّ هذه العمرة خاصة بالحائض التي لم تتمكن من إتمام عمرة الحج ، فلا تشرع لغيرها من النساء الطاهرات ، فضلا عن الرجال . ومن هنا يظهر السرّ في إعراض السلف عنها ، وتصريح بعضهم بكراهتها ، بل إن عائشة نفسها لم يصح عنها العمل بها ، فقد كانت إذا حجت تمكث إلى أن يهل المحرم ثم تخرج إلى الجحفة فتحرم منها بعمرة ، كما في « مجموع الفتاوى » لابن تيمية (٢٦ / ٩٢)
الصحيحة (٢٦٢٦)
Syaikh Muhammad Nasirudin al Albany rahimahullah berkata:
“Bila kamu sudah mengetahui hal ini maka menjadi jelas bagimu bahwa umrah ini khusus bagi wanita haid yang tidak bisa menyempurnakan umroh hajinya.
Jadi tidak disyariatkan bagi selainnya seperti para wanita yang dalam keadaan suci apalagi bagi para lelaki.
Dari sini terungkap rahasia kenapa para salaf tidak ada yang melakukannya, bahkan sebagian dari mereka secara jelas menyatakan makruhnya.
Bahkan Aisyah sendiri tidak ada satupun riwayat yang shahih dari beliau bahwa beliau melakukannya.
Dahulu Aisyah jika menunaikan haji tinggal terlebih dahulu sampai orang-orang yang muhrim memulai ihram, kemudian Aisyah berangkat dan melakukan ihram dari Juhfah untuk umrah sebagaimana dalam majmu fatawa Ibnu Taimiyah.” (26/92).
Ash shahihah (2626)