ضَرَرُ الذُّنُوبِ فِي الْقَلْبِ كَضَرَرِ السُّمُومِ فِي الْأَبْدَانِ
فَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُعْلَمَ، أَنَّ الذُّنُوبَ وَالْمَعَاصِيَ تَضُرُّ، وَلَا بُدَّ أَنَّ ضَرَرَهَا فِي الْقَلْبِ كَضَرَرِ السُّمُومِ فِي الْأَبْدَانِ عَلَى اخْتِلَافِ دَرَجَاتِهَا فِي الضَّرَرِ، وَهَلْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ وَدَاءٌ إِلَّا سَبَبُهُ الذُّنُوبُ وَالْمَعَاصِي
Bahaya Dosa Di Dalam Hati Seperti Bahayanya Racun Di Dalam Tubuh.
Perlu diketahui bahwasannya berbagai macam dosa dan maksiat dapat memberikan madharat atau bahaya. Dan mesti bahayanya dalam hati itu seperti bahaya racun dalam tubuh, sesuai dengan tingkat bahayanya [ artinya semakin banyak dosa yang ia lakukan maka akan semakin besar pula bahaya yang akan menimpa dirinya]. Dan tidak ada di dunia dan di akhirat suatu kejelekan dan penyakit kecuali penyebabnya adalah dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan.
[Dinukil dari kitab Adda’ Wad Dawa’ karya Imam ibnul Qayyim hal. 42]
