PERINTAH UNTUK BERTABAYUN (MEMASTIKAN KEBENARAN

oleh -220 Dilihat
oleh

يأمر الله بالتثبت وعدم العجلة في الأمور التي يخشى من سوء عواقبها، ويأمر ويحث على المبادرة على أمور الخير التي يخشى فواتها.

وهذه القاعدة في القرآن كثيرة:

قال تعالى في القسم الأول: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا} ، [النساء: 94] ، وفي قراءة: {فتثبتوا} ، وقال تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ} ، [الحجرات: 6] ،.

وقد عاب الله المتسرعين إلى إذاعة الأخبار التي يخشى من إذاعتها، فقال تعالى: {وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ} ، [النساء: 83] ، وقال تعالى: {بَلْ كَذَّبُوا بِمَا لَمْ يُحِيطُوا بِعِلْمِهِ} ، [يونس: 39] ، ومن هذا الباب: الأمر بالمشاورة في الأمور، وأخذ الحذر، وأن لا يقول الإنسان ما ليس له به علم، وفي هذا آيات كثيرة.

Allah Ta’ala memerintahkan untuk bertabayun dan tidak tergesa-gesa dalam perkara-perkara yang dikhawatirkan akan membawa akibat buruk. Allah memerintahkan dan menghasung untuk segera kepada urusan urusan yang baik yang dikhawatirkan terluputkan. Kaedah ini sangat banyak disebutkan dalam Al-Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berjalan (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (tabayyun).” (QS. An-Nisa’: 94),

Dan dalam salah satu qira’ah, “Maka bertatsabbutlah (krosceklah).”

Juga firman-Nya (yang artinya),

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka telitilah (tabayyun), agar kalian tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum karena ketidaktahuan…” (QS. Al-Ḥujurat: 6)

Allah mencela orang-orang yang tergesa-gesa menyiarkan berita yang dapat membawa dampak buruk, dengan firman-Nya (yang artinya),

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan, mereka langsung menyebarkannya. Padahal, jika mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ulil amri di antara mereka, niscaya orang-orang yang dapat mengambil kesimpulan dari kalangan mereka akan mengetahuinya.”
(QS. An-Nisa’: 83)

Allah juga berfirman (yang artinya),

“Bahkan mereka mendustakan apa yang belum mereka ketahui ilmunya.”
(QS. Yunus: 39)

Termasuk dalam kategori ini pula adalah perintah untuk bermusyawarah dalam urusan, bersikap waspada, dan tidak berkata kecuali dengan ilmu. Dalam hal ini terdapat banyak ayat.

Sumber: al-Qowaidul Hisan hlm. 116

No More Posts Available.

No more pages to load.