IKHLAS DAN MENGHADIRKAN NIAT DALAM SEGALA AMAL DAN UCAPAN, YANG TAMPAK MAUPUN YANG TERSEMBUNYI.

oleh -278 Dilihat
oleh

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih bin Muhammad Al-‘Utsaimin rahimahullahu berkata, “Niat itu tempatnya di dalam hati. Tidak ada tempat bagi niat dalam bentuk ucapan lisan pada segala bentuk amalan. Oleh karena itu, orang yang melafalkan niat saat hendak melaksanakan salat, puasa, haji, wudu, dan ibadah lainnya, berarti ia telah melakukan suatu bid‘ah (perkara baru dalam agama) dan berbicara atas nama agama Allah ta’ala dengan sesuatu yang tidak berasal darinya.

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam berwudu, salat, bersedekah, berpuasa, dan berhaji tanpa pernah melafalkan niat secara lisan, seperti, “Ya Allah, aku berniat wudu,” atau “Aku niat salat,” atau “Aku niat bersedekah,” dan seterusnya. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkannya.

Hal ini dikarenakan niat tempatnya di dalam hati, dan Allah ta’ala Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Sebagaimana firman Allah ta’ala di dalam surat Ali ‘Imran ayat 29

(قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ)

“Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam dadamu atau kamu menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.” (Q.S. Ali ‘Imran: 29)

Setiap orang hendaknya mengikhlaskan niatnya kepada Allah ta’ala semata dalam seluruh ibadah. Jangan sampai ada maksud lain seperti mencari pujian manusia atau tujuan dunia semata. Ibadah hanya boleh dilakukan untuk mencari rida Allah ta’aa dan pahala di akhirat.

Hal ini sebagaimana firman-Nya

(وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ)

“Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama, dengan lurus, serta agar mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah: 5)

Maka hendaknya setiap muslim senantiasa menghadirkan niat yang ikhlas dalam semua ibadahnya.

[Syarah Riyadhus-Shalihin, juz:1, hal:13]