باب الصدق
قال الله تعالي: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ) (التوبة: 119), وقال تعالي: (وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَات) (الأحزاب: من الآية35) وقال تعالي: (فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ) (محمد: من الآية21)
[الشَّرْحُ]
قال المؤلف رحمه الله تعالي: باب الصدق
الصدق: معناه مطابقة الخبر للواقع
ويكون في الإخبار, فإذا أخبرت بشيء وكان خبرك مطابقاً للواقع قيل: إنه صدق
فالصدق في الأفعال: هو أن يكون الإنسان باطنه موافقاً لظاهره, بحيث إذا عمل عملاً يكون موافقاً لما في قلبه.فالمرائي مثلا ليس بصادق, لأنه يظهر للناس أنه من العابدين وليس كذلك
والمشرك مع الله ليس بصادق, لأنه يظهر أنه موحد وليس كذلك
والمنافق ليس بصادق, لأنه يظهر الإيمان وليس بمؤمن
وقال الله: (لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ)(الأحزاب: من الآية24)
فدل ذلك على أن الصدق أمره عظيم, وأنه محل للجزاء من الله سبحانه وتعالى.فعليك بالصدق فيما لك وفيما عليك, حتى تكون مع الصادقين الذين أمرك الله أن تكون معهم: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ) (التوبة: 119)
Allah ﷻ berfirman, (“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur”) [At-taubah;119]. Dan Allah juga berfirman, (“Dan orang-orang jujur dari kalangan laki-laki ,dan orang-orang jujur dari kalangan wanita”) [Al-ahzab;35]. Dan firman-Nya juga, (“kalaulah mereka jujur kepada Allah niscaya itu baik untuk mereka”) [Muhammad: 21].
Syarah.
Berkata penulis: Bab jujur.
Jujur maknanya: khabarnya sesuai dengan yang terjadi.
Bisa berbentuk berita, contoh: Apabila kamu memberitakan sesuatu, kemudian beritamu sesuai dengan yang terjadi, akan dikatakan bahwasanya itu jujur.
Jujur juga bisa berbentuk perbuatan: Yaitu apabila seseorang sesuai hatinya dengan dzohirnya, dimana ketika berbuat suatu amalan maka harus sesuai dengan apa yang ada di hatinya. Contoh:
- Orang ria maka dia tidak termasuk dari orang yang berbuat jujur, dikarenakan ia menampakkan kepada manusia bahwasanya ia termasuk dari orang-orang ahli ibadah, padahal tidak seperti itu.
- Orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu, dia tidak termasuk kategori jujur, dikarenakan dia seolah-olah mengesakan Allah, padahal tidak.
- Begitu pula dengan orang munafik, dia tidak termasuk golongan yang jujur, dikarenakan menampakkan keimanan padahal tidak beriman.
Dan Allah berfirman, “Agar Allah memberi balasan kepada orang-orang yang jujur karna kejujurannya, dan mengazab orang-orang munafik sekehendaknya, atau menerima taubat mereka.” [Al-ahdzab: 24] .
Maka ayat itu menunjukkan bahwasanya jujur merupakan perkara yang agung, dan bahwasanya ia adalah tempat balasan dari Allah. Maka wajib atasmu untuk berlaku jujur baik pada perkara yang menguatkanmu maupun yang memberatkanmu, sampai kamu menjadi orang yang bersama dengan orang-orang jujur, yang Allah perintahkan kamu untuk bersama mereka, berdasarkan firmannya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.” [At-Taubah: 119].