Sesungguhnya Orang-Orang Mukmin Itu Bersaudara

oleh -316 Dilihat
oleh

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٠)

 قَوْلُهُ تَعَالَى:” إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ” أَيْ فِي الدِّينِ وَالْحُرْمَةِ لَا فِي النَّسَبِ، وَلِهَذَا قِيلَ: أُخُوَّةُ الدِّينِ أَثْبَتُ مِنْ أُخُوَّةِ النَّسَبِ، فَإِنَّ أخوة النسب تنقطع بمخالفة الدين،

وَأُخُوَّةَ الدِّينِ لَا تَنْقَطِعُ بِمُخَالَفَةِ النَّسَبِ. وَفِي الصَّحِيحَيْنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:] لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا.

وَفِي رِوَايَةٍ: لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ ولا يحقره، التقوى ها هنا- وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبَ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضِهِ.

وَفِي غَيْرِ الصَّحِيحَيْنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:] الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَعِيبُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَتَطَاوَلُ عَلَيْهِ فِي الْبُنْيَانِ فَيَسْتُرُ عَلَيْهِ الرِّيحَ إِلَّا بِإِذْنِهِ وَلَا يُؤْذِيهِ بِقُتَارِ قِدْرِهِ إِلَّا أَنْ يَغْرِفَ لَهُ غَرْفَةً وَلَا يَشْتَرِيَ لِبَنِيهِ الْفَاكِهَةَ فَيَخْرُجُونَ بِهَا إِلَى صِبْيَانِ جَارِهِ وَلَا يُطْعِمُونَهُمْ مِنْهَا  ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: احْفَظُوا وَلَا يَحْفَظُ مِنْكُمْ إِلَّا قَلِيلٌ.

 قَوْلُهُ تَعَالَى:” فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ” أَيْ بَيْنَ كُلِّ مُسْلِمَيْنِ تَخَاصَمَا.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٠)

 

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

Firman-Nya: ” إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ”

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” yakni dalam agama dan kehormatan, bukan berdasarkan nasab. Oleh karena itu, dikatakan bahwa persaudaraan dalam agama lebih kuat daripada persaudaraan berdasarkan nasab, karena persaudaraan nasab bisa terputus akibat perbedaan agama, sedangkan persaudaraan dalam agama tidak terputus meskipun ada perbedaan nasab. Dalam dua kitab sahih, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah  bersabda: “Janganlah kalian saling hasad, saling benci, saling memata-matai, saling mencari-cari kesalahan, dan janganlah sebagian kalian melakukan najasy sebagian yang lain, jadilah hamba Allah yang bersaudara.”

Dalam riwayat lain, beliau bersabda: “Janganlah kalian saling hasad, saling najasy, saling membenci, saling berpaling muka, dan janganlah kalian saling menjual barang atas jualan saudaramu, jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, tidak membiarkannya dalam kesusahan, dan tidak meremehkannya. Takwa itu ada di sini—dan beliau menunjuk ke dadanya tiga kali—dan sesungguhnya cukup bagi seseorang disebut buruk jika ia meremehkan saudaranya sesama Muslim. Darah, harta, dan kehormatan seorang Muslim adalah haram bagi Muslim lainnya.

Dalam riwayat selain kedua sahih, dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, tidak mencelanya, tidak membiarkannya dalam kesulitan, tidak saling berlomba meninggalkan bangunan, sehingga menghalangi angin kecuali dengan izin saudaranya, dan tidak menyakiti saudaranya dengan bau masakan yang sedang dimasak, kecuali jika ia memberikannya. Jangan pula membeli buah-buahan untuk anak-anaknya dan membiarkan mereka keluar membawanya kepada anak-anak tetangganya tanpa memberikannya kepada mereka.” Kemudian Nabi bersabda, “Jagalah hal ini dan sedikit sekali yang dapat menjaganya di antara kalian.”

 

Firman-Nya:  ” فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ”

“Maka damaikanlah antara kedua saudaramu” yang berarti antara dua Muslim yang sedang berselisih.

[Al Jami Li Ahkamil Quran jilid. 19 hal. 238]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.