Ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat agung lagi banyak keutamaannya. Bahkan disebutkan bahwa balasan bagi orang yang berpuasa Allah Taála sendiri yang akan menjaminnya. Tentu ibadah yang agung ini tidaklah lepas dari adab-adab yang harus ditunaikan oleh orang yang berpuasa. Tidak akan sempurna bilamana ada di sana adab-adab yang tidak ia kerjakan.
Ya, salah satu adab yang semestinya dikerjakan oleh orang yang berpuasa adalah makan sahur. Makan sahur menjadi salah satu adab yang semestinya seorang muslim tidak meninggalkannya. Melihat bahwa bahwa di dalam makan sahur terdapat barakah yang telah dijanjikan oleh Nabi kita shallallahu álaihi wasallam. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ánhu, Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda,
“تسحَّروا فإنَّ في السَّحور بركةً”
‘’Makan sahurlah kalian! Karena padanya terdapat barakah’’. H.R Imam Al Bukhari 1923 dan Imam Muslim 1095.
As Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah menjelasakan bahwa barakah yang ada pada makan sahur itu terdapat di beberapa sisi:
أولًا: امتثال أمر النبي صلى الله عليه وسلم لقوله: “تسحروا”، وكل شيء تمتثل به أمر النبي بل أمر الله ورسوله فإنه بركة وخير، ولهذا جرب نفسك عندما تفعل العبادة وأنت تستحضر أنك تفعلها امتثالًا لأمر الله تجد فيها من اللذة والانشراح والطمأنينة والعاقبة الحسنة ما لا يوجد فيما إذا فعلتها على أنها مجرد شيء واجب.
1. Bahwa dengan makan sahur seorang itu telah melaksanakan perintah Nabi shallallahu álaihi wasallam. Pada sabda Beliau, “Makan Sahurlah kalian!”. Dan segala sesuatu yang kamu kerjakan dengan nya atas dasar perintah nabi bahkan perintah Allah dan Rasul-Nya, maka itu merupakan kebaikan dan barakah. Oleh karenanya, latihlah dirimu setiap engkau mengerjakan ibadah untuk menyadari bahwa ibadah yang tengah engkau kerjakan itu adalah dalam rangka melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, dengan demikian niscaya engkau akan merasakan kelezatan dalam beribadah, lapangnya dada, ketenangan jiwa serta balasan yang baik, yang itu tidak akan didapat ketika engkau melakukannya hanya sekedar mengetahui kewajibannya saja.
ومن بركته: أن فيه اقتداء برسول الله صلى الله عليه وسلم، فإن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يتسحر، ولا شك أن الفعل الذي تقتدي فيه برسول الله صلى الله عليه وسلم خير وبركة.
2. Dan diantara sisi barakahnya makan sahur adalah bahwa padanya terdapat sikap meneladani Nabi shallallahu álaihi wasallam, karena dahulu Nabi shallallahu álaihi wasallam juga makan sahur. Dan tidak ada keraguan bahwa sikap meneladani Nabi pasti terdapat padanya kebaikan dan barakah.
[Dinukil dari Kitab Fathu Dzil Jalali Wal Ikram Bi Syarhi Bulughil Maram hal. 195, jilid 3, Kitabus Shiyam]
Ditulis oleh: Abdul Hamid (santri TDNI angkatan ke-2)
