BIJAK MENGELOLA WAKTU, SIAP MENGHADAPI KEMATIAN

oleh -323 Dilihat
oleh

 الإمام ابن الجوزي رحمه الله :

فصل:‌‌ العاقل يعطي كل لحظة حقها

الواجب على العاقل أخذ العدة لرحيله؛ فإنه لا يعلم متى يفجؤه أمر ربه؟ ولا يدري متى يستدعى؟

وإني رأيت خلقًا كثيرًا غرهم الشباب، ونسوا فقد الأقران، وألهاهم طول الأمل، وربما قال العالم المحض لنفسه: أشتغل بالعلم اليوم، ثم أعمل به غدًا! فيتساهل في الزهد، بحجة الراحة، ويؤخر الرجاء لتحقيق التوبة، ولا يتحاشى من غيبة أو سماعها، ومن كسب شبهة يأمل أن يمحوها بالورع، وينسى أن الموت قد يبغت.

فالعاقل من أعطى كل لحظة حقها من الواجب عليه، فإن بغته الموت، رئي مستعدًّا، وإن نال الأمل، ازداد خير

Berkata imam Ibnul Jauzi rahimahullah,

“Pasal : Seorang yang berakal dia memberikan seluruh hak untuk seluruh waktu yang dia miliki.

Suatu hal yang wajib bagi seorang yang berakal adalah mempersiapkan bekal untuk perjalanannya atau kepergiannya, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui kapan kematian itu mengejutkannya {mendatanginya} dan dia pula tidak mengetahui kapan dia dipanggil oleh Allah subhanahu wataala .

Dan sungguh aku melihat begitu banyak manusia mereka tertipu oleh masa muda dan mereka melupakan teman mereka yang telah mendahului mereka {tidak mengambil pelajaran} dan mereka terlena oleh panjannya angan-angan , dan terkadang seorang yang berilmu berkata untuk dirinya, “Saya akan fokus pada ilmu hari ini, kemudian mengamalkannya besok!” Dia pun bermudah-mudahan dalam perkara zuhud dengan alasan ingin beristirahat, menunda-nunda harapan untuk bertobat, tidak menghindari ghibah atau mendengarkannya, dan bahkan terlibat dalam pendapatan yang meragukan dengan harapan akan terhapus dengan sifat wara’, padahal ia lupa bahwa kematian bisa datang kapan saja.

Maka orang bijak adalah yang memberikan setiap kesempatan haknya, sehingga jika kematian datang menjemput, ia dalam keadaan siap. Dan jika ia diberi waktu, ia akan semakin baik.”

Sumber : Shaidul khathiir halaman 28

No More Posts Available.

No more pages to load.