KENIKMATAN YANG BERUJUNG API KESENGSARAAN

oleh -382 Dilihat
oleh

فصل:‌‌ لا خير في لذة من بعدها النار

أجهل الجهال من آثر عاجلًا على آجل لا يأمن سوء مغبته. فكم قد سمعنا عن سلطان، وأمير، وصاحب مال أطلق نفسه في شهواتها، ولم ينظر في حلال وحرام، فنزل به من الندم وقت الموت أضعاف ما التذ، ولقي من مرير الحسرات ما لا يقاومه ولا ذرة منه كل لذة. ولو كان هذا فحسب: لكفى حزنًا، كيف، والجزاء الدائم بين يديه؟!

فالدنيا محبوبة للطبع، لا ريب في ذلك، ولا أنكر على طالبها ومؤثر شهواتها، ولكن ينبغي له أن ينظر في كسبها، ويعلم وجه أخذها، لتسلم له عاقبة لذته، وإلا، فلا خير في لذة من بعدها النار.

«صيد الخاطر» (ص188)

 

Tidak Ada Kebaikan dalam Kesenangan yang Berujung pada Neraka

Kebodohan yang paling nyata adalah pada orang yang lebih memilih kesenangan sesaat di dunia daripada kebahagiaan abadi di akhirat, tanpa peduli pada akibat buruknya.

Berapa banyak yang kita dengar tentang para penguasa, pemimpin, atau orang kaya yang menuruti hawa nafsunya, tanpa lagi memedulikan mana yang halal dan mana yang haram? Ketika ajal tiba, mereka merasakan penyesalan yang jauh lebih besar dari semua kesenangan yang pernah mereka rasakan. Mereka menghadapi kepahitan rasa sesal yang tidak bisa ditandingi oleh sebutir debu pun dari kenikmatan itu.

Andai penyesalan itu saja sudah cukup menyedihkan, apalagi jika hukuman abadi di akhirat sudah menanti di hadapannya?!

Memang, secara naluri, kita semua mencintai dunia. Tidak salah bagi kita untuk mencari dan menikmati kesenangan-kesenangan di dalamnya. Akan tetapi, yang paling penting adalah memperhatikan bagaimana cara kita mendapatkan kesenangan itu dan dari mana sumbernya.

Ini agar akhir dari kesenangan kita itu selamat. Jika tidak, maka sungguh tidak ada kebaikan sedikit pun dalam kenikmatan yang setelahnya adalah api neraka.

Sumber: Shayd Al-Khatir, hal. 188.

No More Posts Available.

No more pages to load.