: قال العلامه الشيخ أحمد بن يحيى النجمي رحمه الله تعالى
الشَّرْكُ الأَكْبَرُ: هُوَ اثْخَادُ العَبْدِ إلهاً أَخَرَ مِنْ دُونِ اللَّهِ، أَوْ نِدا يُسَوِّيهِ بِرَبِّ العالمين. وَكَيْفَ تَكُونُ تَسْوِيَتْهُ بِرَبِّ العالمين؟
Al Allamah syekh Ahmad bin Yahya an Najmi rahimahullah berkata:
“Syirik Akbar adalah seseorang menjadikan sesembahan lain selain Allah atau menjadikan tandingan bagi Allah pencipta seluruh alam.
Lalu bagaimana bentuk dia menjadikan tandingan bagi Allah pencipta seluruh alam?
الجواب: إِذَا اعْتَقَدَ بِأَنَّ المَخْلُوقَ لَهُ سُلْطَانٌ غَيْبِي، يَطَّلِعُ به على الغيب، فيقولون مثلا: لا تَتَكَلَّمُوا، فالسَّيِّدُ الفُلَانِيُّ يُدْرِكُ أَوْ يَدْرِي مَا تَقُولُونه أو تَفْعَلُونه. فَهَذَا شِرْكٌ بالله، وَهُوَ الشَّرْكُ العَظِيمُ الَّذِي لا يُغْفَرُ، وَالَّذِي لا يَقْبَلُ اللهُ من صاحبه صَرْفًا ولا عَدْلًا
Jawabannya adalah kalau dia berkeyakinan bahwa ada makhluk memiliki kekuatan gaib yang dengannya dia bisa mengetahui perkara yang gaib, misalnya mereka mengatakan: “jangan kalian berbicara karena sesungguhnya Sayyid Fulan mengetahuinya atau mengetahui apa yang kalian ucapkan atau yang kalian kerjakan”.
Maka ini adalah syirik kepada Allah dan syirik yang besar yang tidak akan diampuni, syirik yang Allah tidak akan menerima darinya tobat ataupun tebusan.” *)
(( الفوائد المنثورة على كتاب أعلام السنة المنشورة )) ص. ١٤١
((Al Fawaid al Mantsurah ala Kitab A’lamis Sunnah al Mansyurah)) hal.141
*) Yakni tidak akan diterima tobat setelah masa tobat sudah habis yaitu nyawa sudah di tenggorokan atau matahari terbit dari barat.ed