Allah Benar-Benar Turun Ke Langit Dunia

oleh -97 Dilihat
oleh

Tentu seorang muslim yang hakiki tidak ada sedikitpun keraguan terhadap perkara-perkara yang Allah dan Rasul-Nya telah jelaskan, baik dalam Al Qur’an atau hadits. Terlebih pada nama-nama dan sifat-sifat Allah. Selama hal tersebut datang  dari Al Qur’an dan Sunah, mereka pasti yakini akan kebenarannya, dan terima maknanya tanpa perlu menyelewengkan ke makna lain.

Salah satu sifat Allah Ta’alaa adalah Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam terakhir. Sebagaimana dalam hadits Nabi disebutkan,

وهو قوله صلى الله عليه وسلم: “يَنْزِلُ رَبُّنا إلى سَماءِ الدُّنْيا كُلَّ لَيْلَةٍ، حينَ يَبْقى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ، فَيَقولُ: مَنْ يَدْعوني فَأستجيبَ لَهُ، مَنْ يَسْألُني فَأعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُني فَأغْفِرَ لَهُ”. متفق عليه.

Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam- bersabda, “Rabb kita akan  turun ke langit dunia pada setiap malamnya, tepatnya pada sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berkata, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, niscaya Aku akan kabulkan untuknya, siapa saja yang meminta kepada-Ku, pasti akan Aku beri dia, barang siapa yang meminta ampun kepada-Ku, aku akan ampuni dia”. H.R Al Imam Al Bukhari (7494) dan Imam Muslim (758). Dari Sahabat Abu Hurairah -Radhiyallahu ‘anhu-.

قوله: “ينزل ربنا إلى السماء الدنيا”: نزوله تعالى حقيقي …فهو ينسب إليه حقيقة فعلينا أن نؤمن به ونصدق ونقول: ينزل ربُّنا إلى السماء الدنيا، وهي أقرب السماوات إلى الأرض، والسماوات سبع”

As Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin –rahimahullah- memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan “Allah turun ke langit dunia” adalah Allah ta’aalaa benar-benar turun ke langit dunia secara hakiki. Maka wajib atas kita untuk mengimani dan membenarkan nya. Kita katakan, “Rabb kami akan turun ke langit dunia, Langit dunia adalah langit yang paling dekat dengan bumi, karena langit-langit itu berjumlah tujuh, dan langit dunia adalah langit yang paling bawahnya, dekat dengan bumi. {Dinukil dari kitab Syarh Aqidah Wasithiyah, jilid 2 hal. 13-14, cetakan Dar Ibnul Jauzi Tahun 1424.}

Penting untuk diketahui, bahwa kaifiyah (tata cara) turunnya Allah ta’alaa tidak disebutkan dalam Al Qur’an maupun hadits, sehingga wajib bagi kita untuk mengimani sesuai apa yang datang dari Al Qur’an dan Sunah saja. Walilmu ‘Indallah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.