Wajibnya Shalat Berjamaah Di Masjid Bagi Laki-Laki

oleh -99 Dilihat
oleh

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ،

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (‌لَقَدْ ‌هَمَمْتُ ‌أَنْ ‌آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى مَنَازِلِ قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ). ر: 618

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi ‘Adi, dari Syu’bah, dari Sa’d bin Ibrahim, dari Humaid bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

“Sungguh, aku hampir saja memerintahkan salat untuk didirikan, lalu aku pergi ke rumah orang-orang yang tidak menghadiri salat (berjamaah) dan membakar rumah mereka.”

(Shahih al-Bukhari, No. 618)

أي بأحوالهم أو بعد معرفتهم بالحكم ويكون ذلك على سبيل التأديب لهم قوله: وقد أخرج عمر أخت أبي بكر حين ناحت وصله بن سعد في الطبقات بإسناد صحيح من طريق الزهري عن سعيد بن المسيب قال: لما توفي أبو بكر أقامت عائشة عليه النوح فبلغ عمر فنهاهن فأبين فقال لهشام بن الوليد اخرج إلى بيت أبي قحافة -يعني أم فروة- فعلاها بالدرة ضربات فتفرق النوائح حين سمعن بذلك ووصله إسحاق بن راهويه في مسنده من وجه آخر عن الزهري وفيه: فجعل يخرجهن امرأة امرأة وهو يضربهن بالدرة

 ثم ذكر المصنف حديث أبي هريرة في إرادة تحريق البيوت على الذين لا يشهدون الصلاة وقد مضى الكلام عليه في ‌باب ‌وجوب ‌صلاة ‌الجماعة( وغرضه منه أنه إذا أحرقها عليهم بادروا بالخروج منها فثبت مشروعية الاقتصار على إخراج أهل المعصية من باب الأولى، ومحل إخراج الخصوم إذا وقع منهم من المراء واللدد ما يقتضي ذلك.

“Yakni tentang keadaan mereka atau setelah mereka mengetahui hukumnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk pendidikan bagi mereka. Pernyataan, ‘Dan Umar pernah mengusir saudari Abu Bakar ketika ia meratap.’ Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d dalam ath-Thabaqat dengan sanad yang sahih melalui jalur az-Zuhri dari Sa’id bin al-Musayyib. Ia berkata, ‘Ketika Abu Bakar wafat, Aisyah meratapi kepergiannya. Hal itu sampai kepada Umar, maka ia melarang mereka, tetapi mereka tidak mematuhi. Lalu ia berkata kepada Hisyam bin al-Walid, “Pergilah ke rumah Abu Quhafah,” (yakni kepada Ummu Farwah) kemudian ia memukul mereka dengan cambuk beberapa kali hingga para perempuan yang meratap itu bubar ketika mendengar hal tersebut.’ Hal ini juga diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahuyah dalam Musnad-nya melalui jalur lain dari az-Zuhri. Dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa Hisyam mengusir mereka satu per satu sambil memukul mereka dengan cambuk.

Kemudian, pengarang (kitab) menyebutkan hadis Abu Hurairah tentang niat membakar rumah orang-orang yang tidak menghadiri salat. Hal ini telah dijelaskan sebelumnya dalam bab: Kewajiban Salat Berjemaah. Tujuannya adalah bahwa jika Nabi mengancam akan membakar rumah mereka, mereka segera keluar darinya. Maka hal ini menetapkan syariat untuk mengusir pelaku maksiat, apalagi dalam kasus yang lebih ringan. Tempat pengusiran para pendebat adalah jika terjadi dari mereka perilaku debat kusir dan keras kepala yang memerlukan tindakan tersebut.”

[Fathul Baari, jilid: 5. Halaman: 96-97]

 

Ditulis oleh: Miqdad Al Atsary (Santri TDNI Angkatan Ke-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.