Allah ta’ala berfirman,
وَسَيُجَنَّبُهَا ٱلۡأَتۡقَى 17 ٱلَّذِي يُؤۡتِي مَالَهُۥ يَتَزَكَّىٰ 18 وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُۥ مِن نِّعۡمَةٖ تُجۡزَىٰٓ 19 إِلَّا ٱبۡتِغَآءَ وَجۡهِ رَبِّهِ ٱلۡأَعۡلَىٰ 20 وَلَسَوۡفَ يَرۡضَىٰ 21
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling bertakwa dari neraka itu, yaitu orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah untuk membersihkan dirinya. Padahal tidak ada seorangpun yang memberikan nikmat kepada-Nya yang harus dibalas-nya, tetapi dia melakukannya untuk mencari keridhaan tuhannya yang Maha Tinggi. Dan kelak dia akan mendapatkan keridhaan.” (Al A’la: 17-21)
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,”Para ulama sepakat bahwa ayat ini turun tentang Abu Bakr.” Penjelasan diatas menunjukkan bahwa ayat ini menunjukkan dermawannya Abu Bakr dan keikhlasan beliau dalam beramal.
Abu Bakr memang dikenal sebagai sahabat yang paling dermawan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari Umar bin Khattab bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kaum Muslimin untuk bersedekah. Saat itu, kebetulan aku memiliki harta, sehingga aku berkata dalam hati, “Hari ini aku akan mendahului Abu Bakar jika aku bisa mendahuluinya walau hanya sehari.” Lalu aku datang membawa separuh hartaku. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Aku menjawab, “Sebanyak yang aku berikan.”
Kemudian Abu Bakar datang dengan seluruh hartanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Wahai Abu Bakar, apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” Ia menjawab, “Aku tinggalkan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya.” Maka aku pun berkata dalam hati, “Aku tidak akan pernah bisa mengalahkannya dalam hal apa pun.”
Sumber: Tarikh Khulafa, karya Asy-Syuyuthi, Pasal “Sedekah beliau dan penjelasan bahwa beliau adalah sahabat yang paling dermawan.”
