“Kelahiran dan Masa Awalnya”
Ia (Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu) lahir dua tahun dan beberapa bulan setelah kelahiran Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sebab ia wafat dalam usia 63 tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Adapun riwayat yang dikeluarkan oleh Khalifah bin Khayyath dari Yazid bin Al-Asham, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, “Aku yang lebih tua atau engkau?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Engkau lebih besar (kedudukannya), sedangkan aku lebih tua usianya.”
Maka ini adalah hadis mursal dan gharib sekali. Adapun yang masyhur adalah sebaliknya, hal ini justru sahih dari Al-‘Abbas radhiyallahu ‘anhu (bukan dari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu).
Ia (Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu) tumbuh besar di Mekkah dan tidak pernah keluar darinya kecuali untuk berdagang. Ia adalah seorang yang memiliki harta yang banyak di tengah kaumnya, memiliki wibawa yang sempurna, kebaikan kepada manusia, serta keutamaan di tengah-tengah mereka. Sebagaimana perkataan Ibnu Ad-Dughunnah:
“Sesungguhnya engkau menyambung tali silaturahmi, berkata jujur, memberi kepada yang tidak memiliki, memikul beban orang lain, membantu dalam musibah hidup, dan memuliakan tamu.”
Al Imam An-Nawawi berkata, “Ia adalah salah satu pemuka Quraisy di masa jahiliyah, termasuk orang yang mereka ajak bermusyawarah, dicintai di kalangan mereka, dan paling tahu seluk-beluk keadaan mereka. Maka ketika datang Islam, ia lebih memilih Islam daripada yang lainnya, dan masuk ke dalamnya dengan kesempurnaan.”
Referensi: Taarikhul Khulafaa hal 28