PENYEBAB UTAMA KESALAHAN DALAM AKIDAH: PENGABAIAN TERHADAP PETUNJUK RASUL

oleh -467 Dilihat
oleh

Dalam persoalan akidah, banyak orang yang terjatuh dalam kesesatan bukan karena kurangnya kecerdasan, melainkan karena pengabaian mereka sendiri dalam mengikuti apa yang telah dibawa oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sumber utama kekeliruan ini adalah kurangnya perhatian terhadap wahyu dan meninggalkan usaha untuk memahami serta meneliti kebenaran melalui kitab suci. Ibnu Abil ‘Iz –Rahimahullah– berkata

وَيَنْبَغِي أَنْ يُعْرَفَ أَنَّ عَامَّةَ مَنْ ضَلَّ فِي هَذَا الْبَابِ أَوْ عَجَزَ فِيهِ عَنْ مَعْرِفَةِ الْحَقِّ، فَإِنَّمَا هُوَ لِتَفْرِيطِهِ فِي اتِّبَاعِ مَا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ، وَتَرْكِ النَّظَرِ وَالِاسْتِدْلَالِ الْمُوَصِّلِ إِلَى مَعْرِفَتِهِ. فَلَمَّا أَعْرَضُوا عَنْ كِتَابِ اللَّهِ ضَلُّوا

“Hendaknya diketahui bahwa mayoritas dari mereka yang tersesat atau tidak mampu mengenali kebenaran dalam masalah ini, itu semata-mata karena berkurang-kurangnya mereka di dalam mengikuti apa yang telah dibawa oleh Rasul dan tidak mau meneliti dan mencari dalil yang bisa mengantarkan mereka kepada kebenaran. Maka, ketika mereka berpaling dari kitab Allah, mereka pun tersesat”

Mereka yang tidak mampu mencapai kebenaran dalam urusan keyakinan, pada hakikatnya telah berpaling dari metode yang paling sahih: mengikuti wahyu, menggunakan akal sehat, dan melakukan perenungan terhadap ajaran Rasul. Ketika seseorang mengabaikan kitab Allah, maka ia rentan terjebak dalam kesesatan. Allah ta’ala berfirman

ﵟفَإِمَّا يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشۡقَىٰ 123 وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ 124 قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِيٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرٗا 125 قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتۡكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَاۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمَ تُنسَىٰ 126ﵞ  [طه: 123 – 126]

Jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Ia berkata, “Wahai Rabbku, mengapa Engkau membangkitkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu (di dunia) aku bisa melihat?” Allah berkata, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami lalu kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu dilupakan.” [Thaha 123-126]

Allah Ta’ala telah menegaskan dalam Surat Thaha (123–126) bahwa siapa pun yang mengikuti petunjuk-Nya tidak akan tersesat atau menderita. Sebaliknya, orang yang berpaling dari peringatan-Nya akan menjalani kehidupan yang sempit dan dibangkitkan kelak dalam keadaan buta sebagai akibat dari pengabaian terhadap ayat-ayat Allah Ta’ala.

Sumber: Syarh ‘Aqidah At-Thahawiyah Li Abi Ibni Al-‘Iz

No More Posts Available.

No more pages to load.