عن عبد الله بن معقل قال: قال النبي صلى الله عليه و سلم ( بين كل أذانين صلاة بين كل أذانين صلاة ) . ثم قال في الثالثة ( لمن شاء )
قوله ((بين كل أذانين)). المراد بهما الأذان والإقامة؛ لأن كلا منهما إعلام
و قوله ((صلاة)). هذه على عمومها.
وعلى هذا فينبغي للإنسان -إذا أُذِّنَ فهو في المسجد- أن يصلي ركعتين، سواء كان ينتظر صلاة لها راتبة قبلها، أم لا؛ لقول النبي: ((بين كل أذانين صلاة)).
Dari sahabat Abdullah bin Ma’qil berkata, Nabi ﷺ bersabda: “Di antara setiap dua adzan (ada) sholat, di antara setiap dua adzan (ada) sholat” Kemudian (Nabi) berkata pada yang ketiga kalinya, “Bagi yang menginginkan”
Ucapannya, “Di antara setiap dua adzan”. Yang dimaksud dari keduanya yaitu adzan dan iqomah. Karena keduanya (adzan dan iqomah) adalah sebuah pemberitahuan.
Ucapannya, “sholat”, lafaz ini (kita pahami) sesuai keumumannya (yaitu masuk padanya semua sholat sunah).
Maka atas dasar ini, hendaknya seorang insan -jika adzan telah berkumandang dan dia berada di dalam masjid- untuk sholat dua rakaat, sama saja apakah dia menunggu sholat fardhu yang memiliki sunah rawatib sebelumnya atau tidak. Karena Nabi ﷺ berkata, “Di antara setiap dua adzan (ada) sholat”.
[Diringkas dari kitab Syarah Shohih Al-Bukhori, Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin, jilid 3, hal. 23, cet. Maktabah Islamiyyah, Kairo, Mesir]