Disunahkan Salat Nafilah (Sunah) di Rumah

oleh -181 Dilihat
oleh

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ قَالَ: أَخْبَرَنِي نَافِعٌ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: « اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ، وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا »

قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا مَعْنَاهُ صَلُّوا فِيهَا وَلَا تَجْعَلُوهَا كَالْقُبُورِ مَهْجُورَةً مِنَ الصَّلَاةِ وَالْمُرَادُ به صَلَاةُ النَّافِلَةِ أَيْ صَلُّوا النَّوَافِلَ فِي بُيُوتِكُمْ وَقَالَ الْقَاضِي عِيَاضٌ قِيلَ هَذَا فِي الْفَرِيضَةِ وَمَعْنَاهُ اجْعَلُوا بَعْضَ فَرَائِضِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لِيَقْتَدِيَ بِكُمْ مَنْ لَا يَخْرُجُ إِلَى الْمَسْجِدِ مِنْ نِسْوَةٍ وَعَبِيدٍ وَمَرِيضٍ وَنَحْوِهِمْ قَالَ وَقَالَ الْجُمْهُورُ بَلْ هُوَ فِي النَّافِلَةِ لِإِخْفَائِهَا وَلِلْحَدِيثِ الْآخَرِ أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا الْمَكْتُوبَةَ

 قُلْتُ الصَّوَابُ أَنَّ الْمُرَادَ النَّافِلَةُ وَجَمِيعُ أَحَادِيثِ الْبَابِ تَقْتَضِيهِ وَلَا يَجُوزُ حَمْلُهُ عَلَى الْفَرِيضَةِ وَإِنَّمَا حَثَّ عَلَى النَّافِلَةِ فِي الْبَيْتِ لِكَوْنِهِ أَخْفَى وَأَبْعَدَ مِنَ الرِّيَاءِ وَأَصْوَنَ مِنَ الْمُحْبِطَاتِ وَلِيَتَبَرَّكَ الْبَيْتُ بِذَلِكَ وَتَنْزِلَ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَالْمَلَائِكَةُ وَيَنْفِرُ مِنْهُ الشَّيْطَانُ كَمَا جَاءَ فِي الْحَدِيثِ الْآخَرِ وَهُوَ مَعْنَى قَوْلِهِ صلى الله عليه وسلم فِي الرِّوَايَةِ الْأُخْرَى فَإِنَّ اللَّهَ جَاعِلٌ فِي بَيْتِهِ مِنْ صَلَاتِهِ خَيْرًا

صحيح مسلم شرح النووي ج6 ص67

Disunahkan Salat Nafilah (Sunah) di Rumah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا يَحْيَى ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ قَالَ: أَخْبَرَنِي نَافِعٌ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: « اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ، وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا »

Muhammad bin Al-Mutsanna menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah yang berkata: Nafi’ memberitahuku, dari Ibnu Umar, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Jadikanlah sebagian shalat kalian di rumah kalian, dan janganlah menjadikannya seperti kuburan.”

Sabda beliau ﷺ, “Jadikanlah sebagian shalat kalian di rumah kalian, dan janganlah menjadikannya seperti kuburan,” maknanya adalah shalatlah di rumah dan jangan biarkan rumah kalian seperti kuburan yang tidak digunakan untuk shalat. Yang dimaksud di sini adalah shalat sunnah, yakni lakukan shalat sunnah di rumah kalian. Qadhi Iyadh berkata, ada yang mengatakan bahwa ini juga berlaku untuk shalat wajib, artinya lakukan sebagian shalat wajib kalian di rumah agar mereka yang tidak pergi ke masjid seperti wanita, budak, orang sakit, dan lainnya bisa mencontoh kalian. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa ini berlaku untuk shalat sunnah untuk menyembunyikan amalan dan sesuai dengan hadis lain: “Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.”

Saya (penulis) berkata, yang benar adalah bahwa yang dimaksud adalah shalat sunnah, dan semua hadis dalam bab ini menunjukkan hal itu. Tidak boleh memahaminya sebagai shalat wajib. Nabi ﷺ menganjurkan shalat sunnah di rumah karena lebih tersembunyi, terhindar dari riya, lebih aman dari hal-hal yang merusak, agar rumah diberkahi, rahmat dan malaikat turun, serta setan menjauh, sebagaimana disebutkan dalam hadis lain. Ini adalah makna sabda beliau ﷺ dalam riwayat lain: “Sesungguhnya Allah akan menjadikan kebaikan dalam rumahnya karena shalatnya.”

(Shahih Muslim Syarah An-Nawawi, Jilid 6, Halaman 67)

Oleh: Yusuf Abdillah (Santri TDNI Angkatan Ke-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.