,

Beriman Terhadap Kejadian Setelah Kematian

oleh -197 Dilihat
oleh

Termasuk rukun iman adalah beriman kepada hari akhir, dan penyebutannya di dalam Al-Qur’an  banyak terulang-ulang, sebagaimana disebutkan pada awal surat al-Baqarah, Allah berfirman,

وبالآخرة هم يوقنون (البقرة: 2)

“Dan dengan hari akhir mereka beriman.”  (Q.S Al-Baqarah: 2). Dan termasuk sifat orang yang bertaqwa adalah beriman kepada hari akhir.

Dinamakan hari akhir karena kejadiannya setelah dunia. Dunia dinamakan hari awal (hari pertama) dan hari kiamat adalah hari akhir. Dinamakan hari kiamat karena saat itu manusia dibangkitkan dari kuburnya untuk menghadap Robb Alam Semesta.

Rukum iman ini yang banyak ditentang dan diingkari oleh orang-orang kafir, sebagaimana Allah berfirman,

زعم الذين كفروا أن لن يبعثوا قل بلى وربي لتبعثنّ ثمّ لتنبؤن بما عملتم وذلك على الله يسير (التغابن: 7)

“Orang-orang kafir mengingkari kebangkitan mereka. Katakalah, ‘Tentu, demi Robbku sungguh kalian akan dibangkitkan kemudian akan diberitahukan perkara-perkara yang telah kalian kerjakan dan hal itu bagi Allah sangatlah mudah.”'(Q,S.At-Thaghobun: 7)

Orang-orang yang mengingkari hari akhir dan hari kebangkitan, maka dia kafir kepada Allah dan kekafirannya itu mengeluarkan dari agama Islam, karena dia menentang satu rukun dari rukun-rukun Iman. Dan karena dia mendustakan Allah dan Rasul-Nya, bahkan mendustakan seluruh para Rasul, mendustakan perkara yang telah diketahui dari agama secara pasti, dan mereka tidak memiliki hujjah (alasan) melainkan mereka mengatakan, ‘Hal ini tidak mungkin terjadi, karena kami telah menjadi serpihan tulang-belulang, maka siapa yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang sudah rapuh?’ Sebagaimana Allah berfirman,

وقالوا أإذا كنّا عظا ما ورفاتا أءنا لمبعو ثون خلقا جديدا (الإسراء: 49)

“Dan mereka berkata, ‘Apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluq yang baru?” (Q.S Al-Isro’: 49). Dan  Allah juga berfirman,

قالوا أإذا متنا وكنّا ترابا وعظا ما أءنا لمبعوثون  (المؤمنون: 82)

“Mereka berkata, ‘Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?” (Q,S.Al-Mu’minun: 82)

(Dinukil dari kitab Syarah Aqidah Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab, cetakan  Maktabah Darul Minhaj, hal. 63)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.