79 tahun telah berlalu sejak tahun yang bertepatan dengan waktu kemerdekaan negara kita dari para penjajah asing yang berasal dari Belanda ataupun Jepang. Peristiwa penjajahan negeri-negeri asing yang merampas sekian banyak sumber daya alam Kepulauan Nusantara dan menyebabkan dampak negatif pada ekonomi, sosial, budaya serta politik negeri dalam jangka waktu yang cukup panjang, bahkan masih terasa dampak tersebut hingga hari ini. Akan tetapi, berkat rahmat Allah ta’ala yang Maha Luas rahmat-Nya, Allah ta’ala bebaskan negeri kita ini dari para penjajah dan Allah tumbuhkan kembali sumber daya alam Indonesia dengan begitu melimpah.
Pembaca yang semoga dirahmati Allah ta’ala,
Kelimpahan sumber daya alam negeri kita ini merupakan suatu kenikmatan sekaligus keberkahan dari Allah ta’ala yang patut untuk kita syukuri serta kita jaga. Diantara sebab Allah ta’ala melimpahkan kenikmatan pada sebuah negeri adalah adanya orang-orang yang beriman lagi bertakwa kepada-Nya di dalam negeri tersebut, sebagaimana yang Allah ta’ala firmankan dalam ayat-Nya:
(وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ)
“Dan sekiranya penduduk negeri itu mau beriman dan bertakwa, niscaya kami akan melimpahkan kepada mereka berkah-berkah dari langit dan bumi”. (Q.S Al-A’raf:96)
Didalam ayat tersebut, Allah ta’ala mengabarkan bahwa apabila penduduk suatu negeri mau beriman kepada Allah ta’ala dengan keimanan yang jujur yang dibenarkan oleh amalannya serta bertakwa kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi untuk negeri tersebut dengan menurunkan hujan berkah yang lebat dari langit, lalu menumbuhkan berbagai macam tumbuhan sehingga penduduk negeri tersebut serta hewan-hewan ternak mereka bisa hidup dengan memakan tetumbuhan tersebut dan segala rezeki yang melimpah yang mereka bisa dapatkan tanpa kesukaran dan kerja keras. Itulah karunia Allah ta’ala yang diberikan kepada para hamba-Nya yang beriman lagi bertakwa.
Pembaca yang semoga di rahmati Allah ta’ala,
Sungguh tidak pantas bagi penduduk suatu negeri untuk mendustakan Allah dan Rasul-Nya, melakukan kekufuran atau kesyirikan kepada Allah ta’ala, dalam keadaan mereka sudah dilimpahkan berbagai macam kenikmatan, baik nikmat yang ada pada diri mereka sendiri ataupun nikmat yang mereka dapati pada negeri tersebut. Karena jika penduduk suatu negeri sudah terjerumus ke dalam kekufuran atau kesyirikan, maka Allah akan mencabut berbagai kenikmatan yang telah diberikan kepada mereka; berupa kelimpahan sumber daya alam dan lainya. Bahkan akan menurunkan azab dan bencana kepada penduduk tersebut. Sebagaimana yang Allah ta’ala sebutkan dalam kelanjutan ayat yang telah disebutkan diatas:
(وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ)
“Akan tetapi mereka justru mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S Al-A’raf:96)
Maka oleh karena itu, marilah kita semua selaku rakyat Republik Indonesia ini yang mencintai negerinya untuk senantiasa meningkatkan keimanan kita kepada Allah ta’ala dan menjauhi segala bentuk kekufuran, kesyirikan serta kemaksiatan kepada Allah ta’ala. Diiringi dengan harapan agar Allah memberikan kebaikan serta keberkahan untuk tanah air kita ini dan tak lupa untuk para pemimpin kita.
Mudah-mudahan Allah ta’ala memberikan keberkahan serta kebaikan untuk tanah air yang kita cintai ini dan juga untuk para pemimpin kita. Semoga Allah ta’ala menjaga kita dan negeri kita dari segala kejelekan, penyimpangan, kerusakan maupun bencana. Aamin ya mujibas sailiin.
[Salah satu karya dari Mading Ruang Ilmu (Edisi 06 Vol. 03) di Ma’had Nurul Ilmi Al-Atsary Majalengka]